MAN 1 Bulukumba Hadirkan Ulama dan Tokoh FKUB Bahas Moderasi Beragama
Pak Bahar | 09 Oktober 2025 | Dibaca 50 kali |

Workshop Penguatan Moderasi Beragama MAN 1 Bulukumba. (Foto: Dok MAN 1 Bulukumba)
Workshop Penguatan Moderasi Beragama MAN 1 Bulukumba. (Foto: Dok MAN 1 Bulukumba)

 

 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bulukumba menggelar kegiatan penguatan Moderasi Beragama, yang dihadiri seluruh sivitas di madrasah tersebut, tenaga pendidik dan kependidikan, tak ketingalan siswa-siswi, kegiatan dihelat di Aula MAN 1 Bulukumba, Rabu (18/06/2025).

Kepala MAN 1 Bulukumba, Syarifuddin, menyampaikan kegiatan ini juga bertujuan untuk membekali para pendidik dengan pemahaman dan praktik moderasi beragama dalam konteks pendidikan dan kehidupan bermasyarakat.

"Kita dapat berkontribusi untuk menjaga dan mentransformasi ilmu yang kita miliki, yaitu ajaran yang moderat, dan menyikapi perbedaan, apalagi kekayaan Bangsa Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain adalah kemajemukan, dan," jelas Kepala MAN 1 Bulukumba.

Penguatan Moderasi beragama ini, menghadirkan narasumber, yakni Ketua MUI Kabupaten Bulukumba KH Tjamiruddin, dan Pengurus FKUB Kabupaten Bulukumba, Ihwan Bahar, dengan sesi materi dan sesi interaktif.

Kiai Tjamiruddin menyampaikan moderasi beragama dengan menanamkan sikap menghargai perbedaan keyakinan, yang akan menjadi kunci terciptanya masyarakat harmonis, dan meningkatkan inklusivitas sosial.

"Lembaga pendidikan sebagai pencetak generasi, penting menanamkan nilai moderasi, sehingga anak didik yang tumbuh dengan nilai itu, dapat dianggap lebih siap kelak menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana, mampu mengambil keputusan yang menomorsatukan persatuan.

Adapun narasumber lainnya, Ihwan Bahar menyampaikan generasi muda harus dididik dan memiliki wawasan keagamaan yang inklusif dan moderat.

Inklusif adalah wawasan keagamaan yang yang terbuka, luwes, dan toleran.

Sementara moderat adalah sikap dan pandangan yang tidak berlebihan, tidak ekstrem dan tidak radikal.

Kegiatan ini sendiri menjadi bagian dari komitmen Kementerian Agama dalam memperkuat kerukunan dan membangun ekosistem pendidikan agama yang inklusif dan berwawasan kebangsaan di tengah masyarakat yang majemuk.

BAGIKAN :



Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin